Kata-kata ini terus terngiang-ngiang di kepala gue. gue
bingung, tujuan manusia di ciptakan itu apa?. apakah untuk merasakan keindahan
atau kesengsaraan di dunia yang fana ini. Entah, jika gue tak di ciptakan, gue
bakalan ada di mana. Milyaran tahun lalu, gue yakin dunia ini nggak ada. Dunia
yang sepi, dunia tanpa warna. Dunia yang benar-benar hambar. Jika di pikir oleh
akal manusia, mungkin tak akan ada habisnya dan darimana kita tau siapa manusia
pertama kali di ciptakan oleh tuhan. Mungkin kebanyakan orang akan menjawab
adalah nabi. Jikapun gue beri pertanyaan, duluan mana ayam sama telur ayam?? Bakalan
bertaun-taun untuk bisa tau jawabannya.
Apa manusia benar-benar di ciptakan untuk berusaha? Mencari
kesuksesan, mencari keindahan, atau malah kesengsaraan. Toh, entah kapan kita
juga akan kembali kepada tuhan.
Sebenarnya kita di ciptakan itu seperti hewan juga. Kita
ini sesungguhnya adalah kambing, domba atau sapi itu sendiri. jangan
tersinggung dulu ya… jika ada yang harus di korbankan, ya diri kita itu, gaya
hidup kita, mentalitas kita, keimanan kita, tanggung jawab sosial kita yang tak
juga beranjak dan derajat perilaku kambing, domba atau sapi.
Ialah merasa tak pernah kenyang dan selalu ingin merebut
kepunyaan orang lain, ialah merasa telah cukup jadi orang baik-baik sehingga
tak mau mendengar saran dan kritik orang lain, ialah yang merasa benar sendiri
sehingga cenderung menyalahkan yang lain, ialah tau yang benar tapi tak mau
melaksanakan, ialah tak punya malu terutama untuk memanjakan nafsu. Ialah apa
saja yang berdimensi duniawiyah semata-mata, berjangka pendek, sementara, dan
tidak sejati
Tetapi anugerah tuhan itu selalu lebih besar dari apa yang
kita lihat. Padahal kita ini adalah setetes air. Namun, tanpa kita sadari.
Mengapa setetes air bisa dialiri darah, mempunyai mata, telinga, hidung bahkan
otak untuk kita bisa berfikir. Memang, ciptaan tuhan itu tidak bisa di terima
melalui logika manusia.
Sebenarnya waktu itu berjalan lebih cepat dari yang kita duga. Walaupun terkadang kita
pernah mengeluh “kapan lulus !, kapan buka puasa !, kapan lebaran !, kapan gue
dapet uang ! dan kapan terakhir loe minum susu pake botol bayi ?? “. Mungkin
loe akan sadar jika udah tau apa tujuan hidup loe.
“Miracle” tuhan itu memang selalu ada. Entah ada di depan
mata, atau tuhan sedang menyiapkan untuk kedepannya nanti. Andaikan tuhan ingin
mengambil apa yang telah di ciptakan. Dengan perlahan mungkin dunia akan di
guncang bencana. Tanpa sengaja bumi retak dari belahan timur hingga belahan barat,
bumipun akan di benturkan dengan matahari. Hingga terdengar jeritan orang-orang
tak berdosa dan darah berceceran di
jalan raya. Kitapun akan kembali kepadanya. Menaiki tangga putih menuju ke atas
langit, dan hanya bisa melihat tangan kita yang memegang erat anak tangga
dengan baju putih yang suci.
Memang, “Tuhan nggak
butuh apa saja yang kita korbankan. Dia bisa menciptakan segala sesuatu yang
jauh lebih besar, lebih bagus, lebih dahsyat hanya dalam hitungan seperti tak
terhingga detik”. Begitupun sebaliknya, tuhan juga akan mengambil kembali
miliknya, secara paksa ataupun tidak.
Ini yang gue tau tentang hidup, ada saatnya kita merasakan
nikmatnya ciptaan tuhan, namun juga jangan melupakan apa yang semestinya untuk
kita jalani untuk mencari keimanan.