Blog ini dibuat untuk kamu..., kamu... dan kamu... yang diujung sanaaa manaa suaraanyaaa....

Kamis, 05 Juni 2014

Sebuah kisah klasik cinta

waktu itu gue smp kelas 1, Masih suka-sukanya mainin facebook. Suka update status alay-alay, dan gue terlihat culun. Mungkin ini yang membuat gue nggak punya gebetan. Pertama kali gue masuk sekolah dan mendapat kelas yang siswa-siswanya konyol abis, gue nggk percaya. Ini ternyata bukan mimpi. Gue coba liat sekeliling, busyeet... tampangnya sangar-sangar. Mungkin sifat mereka belum terlihat karena masih tahap perkenalan. Adalagi hal yang paling gue inget waktu perkenalan pake bahasa inggris. ‘kampreeet…!’ (gue SD dulu aja nulis thank you, tank sama yu ) yang ini suruh ngomong. Gue bener-bener panik tingkat nasional. Gue paling males maju ke depan dan di liatin banyak orang, apalagi gue culun waktu itu. hal yang paling gue nggk lupa, akhirnya gue maju kedepan sambil perkenalan dan ngomong

“ my.. name... is… dhodi kurniawan, my call… name.. dhodi, my.. hobby.. playing football.., bla-bla-bla. Sambil grogi di liatin banyak orang. Belum lagi gurunya yang putih karena make up tebel, rambut hitam karena dicat, namanya ..(gue rahasiakan demi keamanan ).

Seiring pergantian pelajaran, juga seiring pergantian waktu.. ‘apasih ini ngggk jelas’. Tiba-tiba gue udah kelas 2. Pindah kelas, guru baru, culun tetep. ‘hehee…’  dan sifat temen-temen gue mulai terlihat di kelas2 begitu juga gue. gue seneng karena persahabatan mulai lebih dekat. Gue seneng karena kantin juga dekat. ‘apa ini coba?’ Di situlah cerita gue di mulai, gue mulai suka sama cewek yang itu, yang kalem, yang cantik, yang gue pengen dia jadi ‘yang’ alias pacar gue. hahaha…‘ ketawa jahat’.

 namanya.. –demi keamanan negara, gue rahasiakan-. Tapi gue rasa, itu nggak mungkin. belum apa-apa gue udah putus asa. “ cowok macam apa aku ini, sambil liat cermin dan menyisir ”. gue pelan-pelan deketin dia. sering nge-like status dia dan sering chatting sama dia. setiap kali dia on pasti gue chat, dan gue inbox

‘hai,  lagi apa ? (ada smilenya J ) ’, bego !! Udah jelas lagi online !! Mampuslah gue !!.

Dia jawab, “ lagi ngegame nih “ , gue legaa…  untung dia nggak jawab ‘lagi onlinelah bego !!’ gue bakalan langsung kesurupan.

Gue jadi semakin deket sama dia. dan entah kenapa waktu chatting tiba-tiba ada sms masuk di handphone gue, gue nggak ngira ternyata itu nomor hp dia. “ada apa ini !??” (gue kesurupan) Padahal gue selama ini nggak minta nomor handphone dia. gue bener-bener beruntung. Kami berdua saling sms-an. Gue semakin deket sama dia.
               
 Tapi, dia bicara lain. Gue ingat waktu itu hari jum’at. Ada pertengkaran antara kita di facebook. Gue lupa pertengkaran apa. tiba-tiba dia ngirim kata di dinding facebook gue, bilang “ I HATE YOU “, udah gitu doang. lha gue dulu, nggk tau artinya. Gue cari di kamus ternyata “ AKU BENCI KAMU “.
               
 JLLEEBBB…….

Salah apa gue !!! masuk kamar, *duduk di pojokan* *daun-daun berjatuhan* *duit beterbangan*. Sia-sia gue selama ini online. Gue mati-matian minta maaf sama dia lewat chatting maupun handphone. Gue berusaha sebisa kemampuan gue. *ternyata gue orang yang jahat, sejahat-jahatnya orang*.  Gue benar-benar bersalah. Sekali lagi gue minta maaf.
                
Akhirnya tuhan mengabulkan permintaan gue. dia mau memaafkan gue dan kami berdua saling chatting-chattingan lagi. Di sinilah gue bisa belajar kesalahan. Gue harus lebih berhati-hati jika bicara. Menurut gue dialah motivasi gue. kalem, jenius, sederhana,dan apa adanya. Dia juga sering mengajari gue caranya gini, caranya gitu. Dia juga orang yang paling pertama kali mengajari gue nge-BLOG waktu gue belum tau sama sekali tentang internet. Menurut gue dia orang yang paling baik terhadap gue.
                
Gue nge-like status dia, dia nge-like back status gue. gue nge-follow dia, dia nge-follow back gue, gue me-respons plurk dia, dia me-respons back plurk gue. namun, nasib berkata lain. Entah kenapa inbox gue sama dia ke hapusss semuaaanya… aarrrggg… gue salah pencet.. bego !!! 

chatting yang tak terhingga selama ini sama dia, kehapus semua. Untuk kedua kalinya, sia-sialah chatting gue sama dia. gue hanya bisa terlentang melihat bintang.
                
Tapi, gue sangat berterima kasih kepada dia. karena dia, gue tau tentang perasaan. Gue  tau tentang perhatian. bagaimana caranya menghargai. Berhati-hati dalam bicara dan juga proses pendewasaan. Tidaklah sia-sia selama ini gue punya teman sama dia.


#Thanks